Sekilas Tentang Pendakian Gunung Argopuro
Gunung Argopuro merupakan gunung yang terletak di Jawa Timur dengan ketinggian 3.088 mdpl. Pendakian Gunung Argopuro disebut-sebut sebagai pendakian dengan trek terpanjang se-Jawa. Selain terkenal sebagai gunung dengan jalur pendakian terpanjang, gunung ini juga terkenal dengan keangkerannya. Di kalangan para pendaki, gunung ini juga dikenal menyimpan sebuah misteri tentang hilangnya Dewi Rengganis bersama dengan keenam dayangnya. Konon, sang Dewi tersebut akan marah jika merasa terganggu. Menurut kabar yang beredar, pendaki yang usil dan mengusik ketenangan bisa kesurupan atau tersesat tidak tahu arah.
Selain kisah misterius yang membayangi pendakian gunung yang satu ini, pemandangan di sepanjang jalur pendakiannya pun tak kalah terkenal dan mengagumkan. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampai di punjak gunung dengan trek terpanjang ini, namun dengan suguhan pemandangan yang begitu indah dan mengagumkan, rasanya rasa lelah akan segera tergantikan.
Gunung Argopuro sendiri terletak di desa Baderan, kecamatan Sumbermalang, kabupaten Situbondo. Gunung yang satu ini merupakan salah satu puncak dari komplek pegunungan Iyang (Hyang) yang terkenal dengan pemandangannya yang menawan. Untuk bisa mencapai puncak gunung Argopuro, para pendaki bisa memilih salah satu dari dua jalur pendakian. Jalur pendakian Gunung Argopuro terdiri dari pendakian melalui jalur Bremi dan jalur Baderan. Keduanya tentu memiliki pemandangan yang tak akan terlupakan. Oleh karenanya, banyak pendaki yang memilih untuk naik turun dengan jalur yang berbeda. Jika naik via jalur Baderan makan turun lewat Bremi, begitu pula sebaliknya.
Pendakian menuju Gunung Argopuro ini biasanya membutuhkan waktu sekitar empat hari. Oleh karena itu, sudah sepantasnya para calon pendaki untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum memulai perjalanan. Namun, semua rasa lelah ini tentu akan terbayarkan setelah sampai di puncak gunung karena pemandangan yang begitu memikat telah menunggu di atas sana.
Gunung Argopuro ini sendiri dinamakan demikian karena banyak dijumpai situs-situs mirip dengan pura yang ditemui di sepanjang pendakian. Bahkan sisa reruntuhan sejarah tersebut juga masih nampak jelas di kawasan puncak. Karena perjalanan pendakian Gunung Argopuro yang cukup panjang, sangat disarankan untuk para calon pendaki Gunung Argopuro ini untuk mempersiapkan fisik dan juga mental secara matang sebelum mendaki gunung tersebut.
Jalur pendakian gunung ini sendiri masih berupa tanjakan yang menyusuri punggung bukit sebelum akhirnya berubah sedikit landai saat memasuki hutan. Namun, aka nada tanjakan lagi dengan jalan yang cukup sempit hingga pendaki menemui papan nama yang bertuliskan “Suaka Margasatwa Datarang Tinggi Yang”. Lokasi ini bisa digunakan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Setelah trek ini, pendaki akan sampai di pos Mata Air 2 yang bisa digunakan untuk camp.
Dari pos Mata Air 2 tersebut, pendaki akan menemui trek yang sangat panjang dalam sebuah hutan yang nampak gelap bahkan di siang hari. Setelah keluar dari hutan, pendaki bisa melihat indahnya padang savana yang berada tak jauh dari punggungan bukit. Selepas dari savana, trek akan berlanjut di dalam hutan hingga akhirnya menuju ke Sungai Cikasur. Cikasur merupakan salah satu tempat favorit yang digunakan oleh para pendaki untuk mendirikan tenda. Hal ini disebebkan adanya aliran sungai yang jernih yang juga ditumbuhi selada air untuk dimakan. Dan perjalanan pun masih harus berlanjut ke Cisentor – Rawa Embik kemudian sampailah pendakian Gunung Argopuro ini di puncaknya.